Ilmu Kelautan Unram Teliti Fenomena Teluk Bima, Bacillariophyceae Melimpah di Perairan

Oleh: Dr. Paryono, dkk, Prodi Ilmu Kelautan Universitas Mataram

Fenomena Teluk Bima saat ini masih menjadi perbincangan masyarakat terutama di media sosial. Berbagai pertanyaan mengenai fenomena yang terjadi di perairan Teluk Bima terus menerus bermunculan. Busa berwarna coklat yang menutupi Pantai Amahami, Teluk Bima NTB sejak hari Rabu 28 April 2022 menggelitik tim peneliti dari prodi Ilmu Kelautan Universitas Mataram (Unram) untuk meneliti secara langsung. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, Prodi Ilmu Kelautan bekerjasama dengan Program Vokasi Budidaya Perairan Bima Unram, Prodi Budidaya Perairan Unram, dan Prodi Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Lautan (SPL) IPB University.

Pengambilan sampel perairan dilakukan oleh tim Vokasi Budidaya Perairan Bima pada hari Jumat, 29 April 2022. Sampel yang diambil adalah sampel dengan komposisi busa dan air yang berbeda (Sampel A=1/3 air dan 2/3 busa, Sampel B=50% air dan 50 % busa, dan Sampel C=100 % busa) di beberapa titik (Pantai dekat dengan lokasi Pertamina, Pantai dekat dengan Pulau Kambing, dan Pantai dekat dengan Lawata). Selain itu, tidak lupa pula pengambilan sampel kontrol tetap dilakukan sebagai pembanding. Semua sampel kemudian dikirim langsung kepada tim peneliti Prodi Ilmu Kelautan dan Budidaya Perairan Unram untuk segera diamati.

Pengambilan Sampel Perairan

Pengambilan Sampel Perairan

Pengamatan dilakukan pada hari Sabtu, 30 April 2022 di Gedung H jurusan Perikanan dan Ilmu Kelautan Unram, di Mataram NTB. Berdasarkan semua sampel yang ada, terlihat bahwa keberadaan fitoplankton kelas Bacillariophyceae cukup tinggi. Beberapa spesies dominan yang ditemukan antara lain adalah Pleurosigma dan Navicula. Jenis lainnya juga ditemukan seperti Chaetoceros, Pseudonitzschia, Rhizosolenia, Ceratium, dan beberapa jenis zooplankton.

Jenis Plankton yang Teridentifikasi

Jenis Plankton yang Teridentifikasi

Jenis Plankton yang Teridentifikasi

Hasil dari perairan yang ditutupi oleh busa coklat  dan perairan kontrol menunjukkan perbedaan yang signifikan. Perairan yang ditutupi oleh busa coklat memiliki fitoplankton lebih banyak dibandingkan dengan perairan kontrol. Keberadaan fitoplankton (Bacillariophyceae) dipengaruhi oleh tingginya unsur hara perairan. Tim peneliti prodi Ilmu Kelautan Unram menduga bahwa fenomena Teluk Bima ini dipengaruhi oleh aktivitas masyarakat setempat yang memberikan input unsur hara cukup tinggi. Sehingga perlu dilakukan uji lebih lanjut, untuk bisa mengetahui unsur hara apa saja yang mendominasi di perairan tersebut

Tim Peneliti: 

1. Dr. Paryono, (Unram)
2. Prof. Hefni Effendi, (IPB University)
3. Fariq Azhar, M.Si, (Unram)
4. Chandrika Eka Larasati, M.Si, (Unram)
5. Wiwid A. lestariningsih, M.Si, (Unram)
5. Ni Kadek Puji Astuti, M.P. (Unram)

Editor

1. Mahardika Rizqi Himawan

Yuk, Kuliah Ilmu Kelautan di Universitas Mataram!